Padi Sawah dan Padi Gogo
Penjelasan dan Perbedaan dari Padi Sawah dan Padi Gogo, baik dari pembibitan hingga pasca panen.
PADI SAWAH
|
PADI GOGO
|
|
PEMBIBITAN
|
Siapkan
benih padi yang akan digunakan, dan rendam selama minimal sehari semalam. Lalu
tiriskan dan tunggu hingga benih berkecambah. Siapkan lahan becek berlumpur
yang telah tercampur pupuk dengan dosis yang telah disesuaikan. Tabur benih
padi yang telah berkecambah dan tunggu selama tidak lebih dari 2 minggu.
|
Siapkan
benih padi gogo, setidaknya minimal 3 varietas. Tanam benih ke lahan yang
telah diberi pupuk sesuai dosis. Langkah ini sangat penting karena bila
pembibitan gagal, maka pertumbuhan padi nantinya tidak akan sempurna.
|
PENGOLAHAN LAHAN
|
Bersihkan
lahan dari rerumputan dan semak belukar, kumpulkan semua itu lalu dibakar. Kemudian
aliri lahan dengan air agar tanah gembur dan lunak. Pada tahap ini bisa
menggunakan tractor atau bajak dengan tenaga sapi/kerbau, juga bisa
menggunakan cangkul.
Setelah
tanah gembur, genangi lahan dengan air hingga ketinggian 5-10 cm. diamkan
sampai 2 minggu agar tanah semakin berlumpur, dan racun-racun di tanah
ternetralisasi oleh air.
|
Pengolahan tanah sebaiknya
dilakukan 2 kali, pengolahan tanah pertama dilakukan pada musim kemarau atau
setelah turun hujan pertama, dan pengolahan kedua saat menjelang tanam,
Pengolahan tanah bisa dilakukan
dengan menggunakan cangkul, atau traktor atau ternak secara disingkal, Kemudian
lahan dibiarkan atau dikelantangkan (diangin-angin kena sinar matahari).
Apabila sudah turun hujan terus
menerus atau kontinyu yang memungkinkan untuk tanam, lahan diolah lagi untuk
menghaluskan bongkahan sambil meratakan tanah sampai siap tanam,
Apabila kondisi lahan berlereng
sampai bergelombang, setelah pengolahan tanah pertama lakukan pembuatan teras
gulud atau perbaikan teras yang rusak,
Pada lahan yang terbuka dan
relatif datar perlu dibuat bedengan memanjang, dengan lebar bedengan sekitar
5 meter. Antara bedengan di buat saluran sedalam 20 cm yang berfungsi sebagai
saluran drainase, Pembuatan drainase sangat diperlukan, karena bila terjadi
hujan terus menerus pada beberapa akan terjadi genangan yang menyebabkan
kelembaban tanah yang tinggi yang dapat merangsang munculnya jamur upas yang
dapat menyerang padi gogo.
|
PENANAMAN
|
Benih-benih
yang telah muncul tunas muda sebelumnya dipindahkan dan ditanam pada lahan yang
telah disiapkan. cara tanamnya bisa dengan cara tunggal maupun ganda, atau
juga bisa dengan Teknik jajar legowo.
Pada
proses penanaman keadaan lahan tidak tergenangi air, dan kedalaman penanaman
antara 1-15 cm, tidak terlalu dalam dengan bentuk perakaran seperti huruf ‘L’
agar akar dapat tumbuh sempurna.
|
Di Lahan kering, kegiatan tanam
baru dapat dilakukan bila curah hujan sudah cukup stabil atau curah hujan
mencapai 60 mm dekade (10 hari), biasanya ada pada akhir bulan Oktober sampai
akhir Nopember, Penanaman padi gogo dapat menggunakan alat bantu tugal,
Benih ditanam dengan kedalaman
sekitar 5 cm (cukup dalam untuk menghindari dari gangguan semut, dll),
kemudian ditutup dengan tanah, Disarankan juga untuk menanam lebih dari 3
(tiga) varietas padi gogo dan setiap varietas ditanam pada bedengan yang
berbeda (Sistem mozaik), semisal lubang pertama
varietas A, lubang kedua Varietas B, lubang ketiga Varietas C, lubang keempat
Varietas A, dst. Penanaman dengan sistem mozaik ini akan
mengurangi terjadinya serangan penyakit pada tanaman padi gogo.
Penanaman sebaiknya menggunakan
sistem tanam jajar legowo (2:1 atau 4:1) dengan jarak tanam 30
x 20 x 10 cm. Untuk membuat larikan pada sistem jajar legowo dapat dibantu
dengan alat semacam caplak untuk padi sawah.
Bila keadaan lahan tidak datar
atau berlereng, sebaiknya pengaturan barisan tanaman harus memotong lerang,
agar bila terjadi hujan yang relatif tinggi dapat mengurangi terjadinya
aliran permukaan yang menyebabkan erosi.
Setelah terbentuk larikan dengan
jarak tanam legowo, benih ditanam sebanyak 4-5 butir/lubang, Setelah benih di
tanam, kemudian ditutup dengan tanah
|
PERAWATAN
|
Penyiangan
atau pembersihan lahan dari gulma dan rumput liar yang mengganggu perlu
dilakukan agar pertumbuhan tanaman padi tidak terganggu. Penyiangan dapat
dimulai saat umur masa tanam padi sudah menginjak usia minggu ke-3. Selanjutnya
penyiangan dilakukan setiap 2-3 minggu sekali. Penyiangan disarankan dengan
mencabut gulma atau rumput liar itu atau menggunakan cara gasrok.
Ada
juga gangguan lain yang berupa penyerangan hama, diantaranya tikus,
orong-orong, lembing, belalang, walang sangit, ataupun wereng. Pengendalian hama
bisa menggunakan musuh alami hama tersebut atau disemprot pestisida.
|
Untuk mengurangi kerugian akibat
dari gangguan hama dan penyakit, perlu dilakukan strategi pengendalian yang
terencana,dengan menerapkan konsep pengendalian secara terpadu(PHT), dan juga
monitoring secara terjadwal harus dilakukan agar keberadaan hama dan penyakit
bisa diketahui sejak awal.
Pengendalian gulma pada pertanaman
padi gogo sebaiknya dilakukan lebih awal, yaitu pada umur 10-15 hari setelah
tanaman tumbuh atau menjelang pemupukan pertama. Penyiangan kedua dilakukan
pada umur 30-45 hari atau menjelang pemupukan kedua,
Penyiangan dapat dilakukan dengan
menggunakan kored (alat untuk membersihkan rumput, bentuknya seperti
cangkul kecil).
Sebaiknya ada atau tidak ada gulma
tanah tetap dikored, agar sedikit dapat memotong akar tanaman padi yang
diharapkan akan menstimulasi pertumbuhan akar baru.
|
PEMUPUKAN
|
Pemupukan
dapat dilakukan dengan 3 tahap :
1).
Tahapan pemupukan pertama dapat dilakukan saat tanaman padi berusia 7-15 hari
setelah penanaman. Jenis pupuk yang dapat digunakan adalah urea dan TSP,
dengan dosis 100 : 50 Kg/Hektar.
2).
Tahapan pemupukan kedua dilakukan saat tanaman padi berusia 25-30 hari
setelah penanaman. Jenis pupuk yang digunakan adalah Urea 50 Kg/Hektar dan
Phonska 100 Kg/Hektar.
3).
Tahapan pemupukan ketiga dilakukan saat tanaman padi berusia 40-45 hari
setelah penanaman. Diwaktu ini dapat tetap menggunakan pupuk Urea, dan
ditambah Za, dengan dosis 50 : 50 Kg/Hektar.
|
Pemberian pupuk pada padi gogo
disesuaikan dengan kebutuhan tanaman dan ketersediaan hara dalam tanah.
Waktu pemupukan menunggu sampai
kondisi lahan dalam keadaan lembab. Bila dilakukan dalam kondisi kering, maka
kadar air tanah dan yang ada di jaringan tanaman juga akan terserap oleh
pupuk yang diberikan. Bila hal itu terjadi dan berlangsung lama akan terjasi plasmolisis
dan tanaman akan layu bahkan dapat mematikan tanaman.
Kebutuhan N tanaman dapat
diketahui dengan cara mengukur tingkat kehijauan warna daun padi dengan
menggunakan bagan warna daun (BWD)
Umumnya pupuk yang digunakan untuk
padi gogo adalah 90 kg N/ha (200 kg Urea/ha), 36 kg P2O5/ha (100 kg SP36/ha),
60 kg K2/ha (100 kg KCl/ha),
Waktu pemupukan adalah; 10-15 hst
dengan jenis dan takaran pupuk yang diberikan adalah 50 kg Urea, 100 kg SP 36,
dan 100 kg KCl/ha. Pupuk urea susulan diberikan sesuai BWD.
|
PANEN & PASCA PANEN
|
Padi
yang siap Dipanen memiliki tanda-tanda Gabah yang telah bewarna kuning, dan
buah padi terlihat menunduk karena sudah terisi beras. Proses panen dapat
menggunakan sabit bergerigi maupun striper. Untuk menghindari kehilangan
hasil panen yang signifikan diusahakan panen hasil tanaman padi harus tepat
waktu, dan langsung padi tersebut setelah disabit.
Setelah
proses tersebut padi diangkut dan dikeringkan dengan matahari atau dengan
mesin pengering buatan. Kemudian padi dipisahkan biji dari kulitnya menggunakan
mesin. Tahapan akhirnya adalah pengemasan dan padi siap diedarkan.
|
Panen dapat dilakukan bila sudah
melebihi umur masak fisiologis atau lebih dari 95 % gabah telah mengunig, Panen
umumnay dilakukan pada umur 110 – 130 hari tergantung pada varietas yang di
tanam,
Pemanenan VUB biasanya dilakukan
dengan sistem babat bawah, kemudian digebot atau menggunakan mesin threser
seperti panen pada padi sawah,
Hasil panen dapat langsung dibawa,
dan diproses dengan dilakukan penjemuran,
Setelah gabah kering (Kadar air 14
%), gabah dimasukkan pada karung, kemudian disimpan atau dijual.
|
No comments:
Post a Comment